Kisah Nyata Bambang, Pria Penikmat Wanita Penjaja Seks
Sumber: jawaban.com

Family / 24 January 2014

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Bambang, Pria Penikmat Wanita Penjaja Seks

Lois Official Writer
593361

Kenalkan nama saya Bambang Nugroho. Jika pada umumnya, orang-orang menganggap rumah adalah tempat aman terbaik untuk ditinggali, hal itu tidak berlaku bagi saya. Dalam pandangan saya, rumah adalah neraka sebab di sana saya melihat dan mengalami kekerasan yang dilakukan sendiri oleh orang tua. Pernah suatu waktu saya telat pulang karena baru selesai berantem dengan orang lain. Mengetahui hal itu, papa langsung memaki-maki, menyiram saya di kamar mandi, memukulkan gayung yang dipakai buat menyiram ke kepala saya.

Tidak tahan akan keadaan yang terjadi di rumah, saya pun lari dan tinggal di lingkungan prostitusi. Di sana, saya menjadi germo sekaligus penikmat wanita-wanita penjaja seks. Bahkan salah satu mantan pacar saya adalah perempuan penghibur pria-pria kesepian. Demi melancarkan usaha germo yang digeluti, saya meminta bantuan orang pintar agar dimasukkan ilmu tertentu.  

Hasilnya, uang dari menjual kaum hawa terus mengalir ke dalam kantong saya. Sejalan dengan itu, kebiasaan untuk meniduri wanita-wanita semakin tinggi. Setiap ada uang, pasti saya melakukan hubungan seks dengan lawan jenis. Bahkan tidak jarang, saya melakukannya dengan dua orang wanita. Sejalan dengan kehidupan seks bebas yang saya jalani, saya juga terjerat dengan narkoba.

Walau hidup saya sudah rusak hari itu, tetapi saya adalah orang yang sangat menyayangi mama saya. Oleh karena ingin menyenangkan hati beliau lah, saya setuju untuk menikah dengan wanita pilihan beliau. Namun karena tidak dibangun atas dasar cinta dan tidak adanya perubahan yang saya tunjukkan selama menikah, bahtera rumah tangga pertama saya akhirnya hancur juga.

Pada 2008, demi anak, saya pun kembali menikah, lagi-lagi tanpa disertai rasa cinta. Seperti yang pertama, saya tetap melakukan kebiasaan buruk saya. Hanya saja kali ini terbesit keinginan untuk berubah. Kebaikan yang setia ditunjukkannya membuat saya ingin mengakhiri semua yang saya lakukan.

Di tengah kegalauan hati saya, saya mendapat kabar bahwa ibu saya dirawat di rumah sakit karena terkena kanker stadium 4. Demi membalas cintanya yang besar, saya setiap hari menemani mama di saba. Selama waktu itu, saya melihat seorang pria yang saya ketahui bernama pendeta Abraham mengunjungi mama saya. Pak Abraham ini tidak sekedar datang, tetapi ia mau mendoakan mama saya setiap hari sampai hari kematian mama saya.  

Dalam masa duka yang saya alami, saya justru terdorong untuk mencari Tuhan. Saya ingin merasakan kasih-Nya. Hal itu membuat saya haus untuk menghadiri acara orang Kristen. Singkat kisah, di sebuah ibadah, saya mengalami jamahan Tuhan. Peristiwa itu terus berkesan di dalam diri saya. Dengan keberanian yang saya kumpulkan, saya memberanikan diri mengakui semua yang saya lakukan kepada istri saya. Hasilnya, istri saya mau menerima saya dan memaafkan saya.

Sekarang, saya menjalani hidup yang baru. Walau perlu perjuangan, tetapi kini setiap kali melihat wanita yang berpakaian kurang sopan, saya selalu menjaga hati dan pikiran saya.

"Secara manusia saya tidak sanggup, tapi Tuhan memampukan saya. Ternyata pengharapan saya tidak sia-sia. Saya merasa hidup sama Tuhan itu simpel, asal kita mau taat. Kalau dulu kan saya cari okultisme, kemana, capek seperti tidak ada akhirnya, tidak ada hasilnya. Tapi sekarang saya merasakan damai sukacita. Damai sukacita itu tidak bisa dibeli dengan materi. Dan saya tidak akan pernah malu untuk menceritakan masa lalu saya, karena saya sekarang sudah menjadi manusia baru di dalam Tuhan," pungkas Bambang.

 

Sumber Kesaksian :

Bambang Nugroho

Sumber : V110325112525
Halaman :
1

Ikuti Kami